Gisell menggelinjang, tangannya unik seprei, rintihannya pulang menjadi teriakan menyangga hasrat yang begitu menggairahkan.“Arrrgghhhh, Shandyyyyy! Bokep viral Samar tampak putingnya berwarna pink yang menegang kencang dan membesar.Ku remas pelan payudaranya ketika penisku merengsek masuk ke dalam vagina Gisell. Saya bingung pun kalau liatnya ditempat gelap dan hujan deras gini…” Jelasku singkat. “Ini, ini KTP saya, kalau-kalau mbak fobia saya melakukan jahat, sangat gak mbak tau identitas saya…” Ujarku seraya menyodorkan KTP dari dalam dompetku.Ia juga tersenyum, “Tidak perlu, mas. Saya tau kok mas orang baik dan tidak terdapat niat jahat.”
“Ya sudah bila begitu saya temani ya.”
Wanita itu pun mengangguk. Udah ditolongin pinjem handphone, kini ditolongin sampe dianterin…”
“Udah, tenang aja…” Balasku. “Saya pinjamkan handphone guna menelpon asuransi atau tukang derek saja ya, mbak. Aku juga luluh dan menerima tawarannya.Gisell memersilahkan aku masuk ke dalam rumahnya. Gisell mengangguk seraya berjalan masuk ke dalam kamarku tanpa ku minta. Aku juga tanpa pikir panjang segera berhenti di belakang mobil tersebut, berniat guna membantu. Mbak mau kembali kemana emangnya?”“Ke Pondok Labu, Mas…” Jawabnya singkat. Sudah dipinjamkan handphone saja sudah lumayan kok.”
“Gapapa kok, mbak.
