crooot…”Bersamaan dengan aku semprotkan air maniku tiba-tiba,“Gubraaak…”Dipan yang kami pakai rubuh karena beban goyangan yang aku lakukan.“Ah!”
“Aduhh…”Kami jatuh berguling, Lasmi tetap aku peluk sehingga dia menindih tubuhku. Lasmi tersenyum saat aku memandang tubuhnya,“Hasil karyamu pah,” seraya memakai kembali behanya. Bokep viral Melihatku dia beranjak keluar melalui pintu belakang.Darah mudaku seketika bergelora, aku hampiri dan aku lumat bibirnya.“Hampir jam 1 pah,” demikian dia mengingatkan, berarti 30 menit lagi orangtuanya pulang.Sontak aku minta dia nungging dengan kedua tangan diatas dipan bambu (sudah diganti dengan yang baru) lalu aku sibakkan rok yang dipakainya, celana dalamnya aku plorotkan dan lidahku dengan cepat menjilati tempiknya. Maka aku diantar oleh kedua orangtuaku dan keempat adik-adikku menempati kos baru. Lasmi membiarkan tanganku menyusup kebalik celana dalamnya, serasa gundukan belum ditumbuhi banyak bulu, masih ada satu dua dan sangat halus.“Basah” dalam benakku saat telapak tanganku merayap diatas permukaan tempiknya, Lasmi semakin berani memberiku kesempatan dengan sedikit membuka himpitan pahanya.Naluriah, demikian istilahnya. Ruang tamu yang memanjang kebelakang yang bersekat dimana terdapat 4 kamar di bagian tengahnya yang berhadapan langsung dengan ruang makan. Sungguh tidak ada waktu lowong aku dengan dia untuk tidak bermain sex. Ups…!Dingin empuk manakala Lasmi meremas
