Malam Panas Episode 301: Goyangan Tak Terlupakan

Memang tingkahku tak ubahnya seorang anak balita.Tangisanku baru berhenti setelah Bapak berjanji akan membelikanku motor. Bokep viral Meski sudah berusaha melakukan apa saja yaang dimintanya.Sementara itu Lidya sudah menjepit pinggangku dgn sepasang pahanya yg putih mulus. Keharuman yg tersebar dari badannya tak membuatku bergeming.Lidya mengambil tanganku dan menggenggamnya. Aku memang mudah sekali disogok. Kedua bola mataku sampai membeliak lebar. Kembali Lidya mencium bibirku. “Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi. Entah kenapa tiba-tiba sekujur badanku menggelelar ketika penisku tiba-tiba menyentuh sesuatu yg lembab, hangat, dan agak basah.Namun tiba-tiba saja Lidya memekik, dan menatap bagian penisku. Sementara Tante Amanda pergi membawa Bobby, aku dan Lidya duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yg menunggang kuda dgn gagah.Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sembari terus-menerus memuji. Hubunganku dgn Lidya memang akrab sekali, meskipun tak bisa dikatakan berpacaran.Seperti biasanya, setiap hari Sabtu sore aku selalu mengajak Bobby, anjing pudel kesayganku jalan-jalan mengelilingi Monas. Karena pemberiannya itu aku jadi menyukai Mas Herlambang.Padahal tadinya aku benci sekali, karena menganggap Mas Herlambang telah merebut Mbak Indira dan sisiku.

Malam Panas Episode 301: Goyangan Tak Terlupakan

Related videos