Lebih baik Pak Arief saja yang pergi, pikirku. Bokep viral Aku menoleh, ternyata Lia sekretarisku yang menyapaku. “Iya Mas.. Liar dan nakal. Lalu terus ke bawah ke perutku. Sesampainya di hotel tampak para undangan sebagian besar membawa pasangannya masing-masing. Sementara tangan Santi yang satu tetap meraba dan mengocok kemaluan atasan suaminya ini. Kadang nggak.. Santi suka..” katanya tak melanjutkan lagi jawabannya karena mulutnya yang mungil itu sudah mengulum kemaluanku. Santipun menghentikan isapannya. “Oh.. Tampak dari tatapan matanya yang haus akan kehangatan laki-laki tulen seperti aku ini. Bapak bisa saja.. Dia datang bersama tunangannya. Kita terusin ngobrolnya di luar yuk” ajakku berbisik padanya “Nanti saya dicari suami saya gimana Pak..” “Bilang aja kamu sakit perut.. Biar ada yang nemenin” katanya sambil tersenyum manis. Kutarik tubuh Santi hingga dia kembali berlutut di depanku.Kukocok-kocok kemaluanku dan tak lama tersemburlah spermaku ke wajahnya yang cantik.
