Saat ketemu inilah yang Aku tunggu-tunggu. Engga sabaran “dia”, sejak dua hari lalu “nganggur” saja. Bokep viral Mulus kulit “pembungkus”nya. Dan.. Isi mail masih lanjutan topik tadi dan kuakhiri dengan keinginan untuk kenal lebih dekat.Perkenalanku mendapat respons positif dan mulailah kami saling berkirim mail sampai “melupakan” forum mailing-list dan jadi jarang posting. Hatiku bersorak. “Apa lagi, Yang?” Memang ada sedikit “warna lain” di paha kirinya bagian dalam. Mungkin belum saatnya, aku harus bersabar.Ciuman dengan posisi begini tak nyaman juga. Iya, tapi kan duduk di kursi dan dia asyik cerita pengalamannya. Prosesku lumayan panjang dan dengan intensitas hubungan yang naik-turun, tak selalu lancar.Aku, pria 28 tahun, sudah berkeluarga, anak satu, kerja di perusahaan swasta di Jakarta. Rangkulan di bahunya kupererat lalu kuciumi wajahnya. “Dada gue Mas,” Dengan refleks Aku bangkit sehingga penisku terlepas. Dan.. Aku tak tahan lagi, ingin segera memasuki tubuhnya. Lebih jauh lagi, ketika telapak tanganku merasakan lebatnya bulu-bulu kewanitaannya. Aku bangkit dan menyingkap roknya. Pertama, persiapan waktu. Pelan-pelan dong.”
“Oh, sorry Yang.”
Kukecup keningnya semesra mungkin, penuh perasaan.
