Ia langsung menusukkan penisnya ke dalam vaginaku, sakit sekali, aku bahkan tidak bisa merintih karena mulutku disumbat penis pria lainnya. Aku mendapat nomor 203, itu adalah kamar di mana pelanggan yang sudah berhasil membayar Alex dengan harga yang ia mau. Bokep indo viral Aku segera membalasnya, ‘Aku ke sana’. Mereka menusukkan jari jemari mereka terus menerus ke dalam lubang vaginaku. “Saya sakit mas…”, kataku. Mereka membiarkan ku terkapar, dengan penuh muntahan di sekitar wajahku dan mengotori rambutku. “Tidak, aku punya keluarga…”, jawab dokter itu. Ia lalu membelai pipiku, “Cantik banget…”, ia terus memandangi wajahku. Kepalaku masih pusing, penyakitku sudah sangat menyiksa diriku, kembali aku memuntahkan sesuatu yang cair dan bau. ***
Beberapa hari itu, aku terus dirawat oleh sang dokter. Mual-mual terasa hingga aku pun muntah, “HOEKK….”, semua yang ada di dalam perutku termuntah keluar hingga mengotori sekitar mulutku. “Ga perlu nangis…”, kata pria yang menindihku, “Kita kan senang-senang”, lanjutnya. Namun perutku sudah kosong, muntahanku pun menyakitkan sekali, perutku sakit memaksakan aku harus muntah lagi. Pria ketika terus menggenjotku tanpa peduli hingga ia berejakulasi dan sama seperti temannya lagi, menyemprotkan sperma di dalam vaginaku.
