Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi. Bokep viral Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa. Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, ‘Ms. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Kata Pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. termasuk Pak Martin guru olah raga kami itu. Aku setuju. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! tidak punya pacar? Pengalaman banget dia? Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. termasuk Pak Martin guru olah raga kami itu. Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa (saya memanggilnya Anisa) yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok! Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Otomatis aku peluk erat-erat dan
