Saya nggak peduli… yang saya pikir cuma kerja seperti ini lebih gampang dapat uang. Lalu pelan-pelan Juragan menarik kontolnya sampai keluar semua… Beliau raih belakang kepala saya, nyuruh saya melihat. Bokep viral Di hadapan cermin saya tata rambut saya sendiri, saya pasang sanggul dan kembang, saya bedaki muka saya biar nggak kelihatan bekas-bekas menangis, saya pakai lagi kemben dan kain, saya sampirkan selendang di leher. Nggak apa-apa nggak bayar, katanya, tapi besok kamu keluar dari tempat saya. Saya sudah enam bulan bunting, tapi tetap masih keliling menari… Saya seharusnya sudah berhenti. Menjelang siang, saya sedang jalan di barisan toko-toko besar di samping Pasar.Dan di depan toko beras paling besar di Pasar, saya melihat Juragan sedang menghitung segepok uang. Herannya, biarpun atas bawah gede, tengahnya tidak ikut gede, perut dan pinggang saya masih singset. Hari itu saya berangkat ngamen, berusaha cari uang buat hidup.Sialnya, hari itu pasar agak sepi, dan sesudah dua jam saya baru dapat Rp5000 sesudah menari di pangkalan ojek. Beliau baru saja terima uang banyak, rupanya ada orang yang habis mborong.
