Berlagak gak liat aja ahh”. Penis kumasukkan lagi, masih ingin berlama-lama di hangatnya vagina Tina. Bokep viral Aduh..cepet Pak..dia mau pindah lagi”, Tina kembali meyakinkanku dan meminta aku cepat masuk karena kelihatannya si kecoak mau lari lagi. Segala yang ada di tubuhnya aku remas. “Nggak usah Pak..kan nggak ada siapa-siapa”, jawab Tina. Ia lalu memelukku erat. ”Bbuurrruunnggg Bbbaapppakk jjjuugggaaa”. Sejak Tina bersuara, aku sudah berhenti dan diam di dekat pintu kamar mandi. Sambil tetap menimbang. Kubalikkan tubuhnya, lalu kuguyur punggungnya sekarang. ”Aahh..hmmppff”, erangnya. Digosoknya punggung, pantat, lalu paha dan kaki sisi belakang. Mataku kuarahkan menatapnya. Kubasahi lagi sabun, dan kugosokkan ke pinggang, paha dan kedua kakinya. Selesai menyelesaikan buka komputer aku kembali ke ruang keluarga yang melewati kamar pembantu dan kamar mandi mereka. Lambat laun Tina dapat belajar dariku. Kemudian lidahku mulai menjulur di pintu kenikmatan kami. ”Heeh..iya Pak”, Tina menjawab sambil tersenyum manis. Lalu kubalikkan lagi tubuhnya menghadap bak mandi.
