Kisah Panas Di Balik Tirai Bambu

Tangannya iseng meremas payudaranya. Bokep viral enak Pa.”
Dimas dengan sedikit tenaga menghujamkan penisnya melewati selaput itu. Setelah puas bermandi-mandi, mereka nonton DVD berdua. Malam itu, Dimas dan Laras (nama samaran sang perempuan) sangat lelah setelah ngobrol dengan orangtua dan sanak famili mereka. Tanpa sadar Laras merenggangkan kakinya sehingga Dimas dengan mudah melepaskan CD. Dia jadi lebih maniak sex dibanding Dimas.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Hanya saja Dimas masih memainkan ujung penisnya di klitoris istrinya yang vaginanya sudah banjir memerah mekar menunggu dijebol!“Papa masukin ya Ma.” Dimas memasukkan penisnya perlahan. Penis Dimas yang masih setengah bangun dituntun masuk ke mulut Laras. Sepuluh menit tidak ada tanda-tanda ingin orgasme. Dadanya menempel pada dada Dimas. Laras membalas ciuman itu dengan birahi membara. Tanpa sadar Laras merenggangkan kakinya sehingga Dimas dengan mudah melepaskan CD. “Mama kedinginan ya?” tanya Dimas sambil terus meremas. Laras mati-matian mempertahankan “benteng terakhirnya” itu. Laras tertelentang pasrah sambil menarik napas terengah-engah, sedangkan Dimas tertelungkup tak berdaya di atas tubuh istrinya. Dia dengan cepat melepas kaos istrinya hingga mencuatlah BH yang membungkus payudara berwarna coklat mulus.

Kisah Panas Di Balik Tirai Bambu

Related videos