“Kesannya… Aaaaa… maluu aku Maaass….!”Wasti menjerit malu makin membenamkan wajahnya ke dadaku. Ternyata dia diam saja tidak berusaha untuk menolakku, sehingga aku meningkat lebih terang-terangan lagi. Bokep viral Malah sudah kulepas ritsleting celanaku membebaskan kemaluanku langsung menempelkan batanganku di selangkangannya.“Kasih sebentar aja kan bisa Was, dari sini kan kita bisa ngeliat ke sebelah kalau ada yang dateng…” kataku meminta sambil menenangkan dirinya. Inipun masih pelan saja tapi reaksinya sudah terasa banyak buat kami. Dia kuberi kamar di rumah yang kukontrak untuk usaha pijat itu tapi secara rutin seminggu dua kali dia datang membantu membersihkan rumahku dan mengambil baju-baju kotorku untuk dicucikannya.Begitulah dengan adanya Wasti yang seolah-olah membawa keberuntungan bagiku, usahaku pun semakin bertambah ramai. Apanya disenengin, jadi ketawaan malah…”“Lho Mas sendiri udah keliling banyak cewek belum pernah dapet yang gini. Sebentar kemudian bertukar permainan dengan Wasti sekarang yang ganti menghisap batang kemaluan Oom Rony. Setelah berunding denganku akhirnya kuberi jalan bahwa Wasti bersedia tapi hanya selagi suaminya masih belum pulang saja.Syarat ini disetujui Oom Rony dan begitulah Wasti langsung menghilang dari Panti Pijat tanpa ada yang tahu karena sebenarnya dia sedang bersembunyi di rumah yang disewakan Oom Rony untuknya.Akan tetapi
