Huh… untung saja tidak ketahuan tadi kalau sebenarnya sempat terbersit lamunan jorok di otakku dikarenakan menatap wajahnya yang cantik. Aku pun mendesah keenakan.Kepala Lia semakin kencang bergerak maju mundur, malah posisinya sudah berjongkok didepanku, celanaku semakin turun kebawah…”Ahhhh…Liaa, enak bangett..aku dah gak tahan nih!”“Keluarin sayang, keluarin..aja…Lia siap menerimanya…Lia hauss…!” hisapan dan kocokan Lia semakin cepat mengerjai penisku..”Liaa…sudah hampir nih, cepetin lagi sepongannya…!”, ia tidak menjawab kata-kataku, tapi gerakan mulutnya semakin cepat dan suara decapan mulutnya menjadi jelas sekali ditelingaku, kami berdua sudah tidak perduli lagi….., slurrpppppppp.. Bokep viral “Terus sayang, sebentar lagi…sebentar lagi.” Teriakku
“Nyammmm….pejuin Lia, pejuin Lia…Ahhhhhhhh….ssshhhhhh….teteknya mau peju.”
“Nih peju Ari nih Lia, nih peju Ariiii….Ahhhhhhhh” Dan akhirnya kubiarkan pertahananku bobol begitu saja. Gak ngeres lagi kan?” Ujarku bercanda. Huh… untung saja tidak ketahuan tadi kalau sebenarnya sempat terbersit lamunan jorok di otakku dikarenakan menatap wajahnya yang cantik.