Disamping pemuda itu dia tersandar di sudut sofa dengan wajah merah saga, rambut awut-awutan dan blus sekolah yang acak-acakan, kerut-merut di bagian dada.“Kok cepat pulangnya Om?” Andi tidak kelihatan kikuk sama sekali.“Ah biasa”, jawabku, “Sudah lama?”, kupandang gadis itu sekilas yang hanya menundukkan wajah tak berani memandangku. Sebelah tanganku kembali masuk aktif membelai dan meremas lekuk pinggang dan panggulnya. Bokep viral indo keperawananku?” Aku terdiam. “Rasanya seperti menjual diri betul.”“Jadi dengan sepuluh juta bukan menjual diri?”“Sepuluh juta aku minta karena keperluan untuk bayar tunggakan uang sekolah dan untuk pendaftaran ujian akhir. Pakaiannya saja kelihatan lusuh baik blus maupun roknya walau tidak kumal, barangkali karena terus-terusan dipakai tiap hari. “Tidak Ermita, Om tidak mengambil keperawananmu.” Dia menatap ke mataku beberapa saat, lalu kulihat dia tersenyum lega, “Terimakasih Om.” Kucium keningnya. Dan Ermita ikut ujian akhir SMU dan lulus dengan nilai baik sekali.****Lima tahun kemudian seorang perempuan Indonesia yang audzubile cantiknya keluar dari kantornya, melangkah di trotoar jalan Broadway Avenue di jantung kota New York.
