Aku menggeliat-geliat menahan amukan asmara yang Maya ciptakan.Kaos pink Maya terjatuh di ranjang. Bokep viral Makin lama makin keras sampai-sampai ranjang itu berdecit-decit. “Kayaknya bete banget lagunya.”Aku menghentikan petikan gitarku.“Yah, gimana ya… kayaknya aku lebih suka sama Maya deh ketimbang sama dia.”Nah lo! emmh..” Maya mulai melenguh.Nafasnya mulai tak beraturan. Tapi aku punya kelemahan, saat ini aku udah nggak perjaka lagi (emang sekarang udah nggak jamannya keperjakaan diutamakan). Aku cuman duduk-duduk sambil gitaran di teras kamar kostku. Kulumat bibir bawahnya perlahan tapi penuh dengan hasrat, nafasnya mulai berat. Tapi lama kelamaan aku tak tega juga membuat Maya menahan kencing. Lubang kawin itu mengkilap oleh lendir-lendir kenikmatan Maya.Merah merona, vagina yang masih perawan. Mataku melebar memandangi dua gundukan manis tertutup kain pink tipis. “Mass aku mau pipis…”
“Pipis aja May… nggak papa kok.”
“Aaach…!!!”
“Hegh…engh…”
“Suuur… crot.. sebab hilangnya perjakaku nggak ada sangkut pautnya sama Rere. “Mass aku mau pipis…”
“Pipis aja May… nggak papa kok.”
“Aaach…!!!”
“Hegh…engh…”
“Suuur… crot.. Bagiku menggilir payudara Maya sangat menyenangkan. Sedang tangan kiriku masih terus meremas payudara Maya bergantian dari balik kaos.Tak tega rasanya membiarkan Maya kehilangan kenikmatannya. Jadi aku lorot saja celananya. Aku sengaja nggak segera membantunya ngerjain peer, aku ajak aja
