Birahinya sudah hampir tidak tertahankan.Saat saya rebahkan tubuhnya di sofa dan mulut saya siap melumat puting susunya, Sandra menolak saya sambil mengatakan, “Hen, jangan di sini…, di kamar saya aja!”, ajaknya dan kemudian bangun, mengambil baju kaos dan BH-nya di lantai dan berjalan menuju kamar tidurnya. Saya sudah tidak sadar berada di mana. Bokep viral Sandra mendekati saya, dan tangannya dengan lincah melepas celana panjang dan celana dalam saya hingga kini bukan hanya dia saja yang bugil di kamarnya. Wow, senyum itu…, membuat saya kepingin cepat-cepat menggumulinya. Pikiran saya sudah melayang jauh. Pikiran erotis saya mulai bergelora lagi, menghayalkan seandainya saya bisa meraba-raba kemulusan pahanya.“Heh..!”, katanya sambil tertawa dan menepuk bahu saya, “Ngeliat apaan hayo, ngeres deh lo!”.Saya cuma bisa tersenyum,“San, panas ya di sini?”, sambil saya mengambil saputangan di kantong celana.“Iya yah, lo udah mulai keringetan begini”.Tiba-tiba saja dia mengelap keringat di dahi saya memakai tisunya.Dalam keadaan berdekatan seperti ini, saya punya inisiatif untuk memeluk dan menciumnya. Wow, senyum itu…, membuat saya kepingin cepat-cepat menggumulinya. Keringat membasahi tubuh saya dan tubuhnya.Nafas kami sudah saling memburu.
