Tangannya mulai meremas payudara kiriku dengan lembut dan tangannya yang satu merambat ke bawah menyingkap rok spanku. Aku ingin berlari secepat mungkin ke arah pintu, namun kedua kakiku sudah terkulai lemas, rasanya tak sanggup lagi. Bokep viral “E…eh…!? “Sekarang yuk Non, saya masukin kontol saya ke memek Non, udah pengen banget dari tadi”, ia meminta ijin seraya tangannya mengelus rambutku
Serta merta, aku pun menganggukan kepala mengiyakan, sejak tadi memang aku sudah menginginkannya terlebih membayangkan penis besarnya mengaduk-aduk vaginaku. “Uuuhh…sip Non…!” ia kembali mendesah nikmat. Suasana kantor sudah mulai sepi karena para staff kantor dan karyawan sudah mulai meninggalkan tempatnya masing-masing. Desah nafas kami terus menderu, detak jantungnya terasa di punggungku. Ayah dari janin ini, tidak lain dan tidak bukan adalah Pak Oskar, si satpam perusahaan karena aku belum pernah ML dengan orang lain lagi selama ini. Aku terus memohon untuk berhenti, namun ia terus acuh. Tanpa aba-aba lagi ia mulai mengusap-usap bagian tengah vaginaku dari luar. Tapi tidak…aku selalu diajarkan untuk menghargai kehidupan, bagaimanapun yang sedang tumbuh di rahimku ini adalah makhluk tak berdosa, ia hanya korban kekhilafanku, aku tidak akan mengambil langkah itu.