Mulut mungil indahnya bagaikan vacuum cleaner, menyedot si Jendral. Kiko sempat tertegun sejenak tetapi kemudian tergelak melihatku terkena akibat polahku sendiri. Bokep viral Palkonku mulai menyentuh labia minora Makiko. Tidak tahan kubelai juga rambut Kiko yang tergerai di atas pahaku. Mendengar itu bukannya saya berhenti malah jemariku mulai menyelinap ke arah pangkal pahanya. Lidahnya semangat sekali mengitari palkon sambil sesekali menggigit kantung zakarku yang sudah mengeras. Tubuhnya meringkuk seperti anak kecil, dan yang lucu dia sedang mengenyot jempolnya seperti bayi. Dia langsung menyedot dan mengulum bibir bawahku. Kukeluarkan segenap benih cintaku ke dalam mulut Kiko yang terus menyedot. Lebih baik besok senin dimarahi sama boss daripada melewaktan kesempatan emas, hehehe. Ya sudah, sekarang giliran saya.Tubuh Kiko langsung melorot lemas di atas sofa. Dengan cepat dia berbalik lalu nungging, kedua tangannya menopang pada sandaran sofa sedang lututnya terkembang pada dudukan. Clup..clup..clup, jarang dipakai. iku.. Gila apa berhenti? “Sori Kiko, kalau sakit bilang yah!” (dengan bahasa Indonesia setelah mengalami pengeditan) seruku berbisik lembut.
