Gaji hanya dititipkan kantor. Bokep viral kompor menyala besaar sekali. Bulik Saodah cukup ramah. Di kulumnya bibirku. Mbak Narsih hanya melihat aku sibuk di dapur tanpa komentar. Kok lama sekali lihatnya? Di dalam terasa ada keduta-kedut yg menjepit jariku. Aku pijit dengan ragu-ragu. Makin ke dalam semakin hangat dan nikmat. Aku cuma senyum saja. Aku tidak malu-malu dan canggung beli sayuran, malah Bu Salamun, yang jual sayur heran, Mbok, nyuruh pembantunya, to cah bagus. ..Kun.bawa aku ke tempat tidur. Dia diam membisu sambil menggigit bibirnya menahan sakit. Waktu itu aku tidak berpikir macem-macem, karena perhatianku pada penderitaannya. Aku hidup bersama Ibu sejak kecil, karena ayah sudah lama meninggal. Tanganmu gak akan kena kotoranku lagi
Haaaa. Dia diam membisu sambil menggigit bibirnya menahan sakit. Ingin rasanya aku menangis dan pergi dari rumah ini. Kuserahkan tas kresek dan uang kembalian, tapi Mbak Narsih tetep sibuk marut kelapa. Lalu getahnya kuusapkan ke tangan Mbak Narsih yang melepuh. Tanpa disuruh aku ikut mengupas bawang, memetik sayur dan menyiapkan bumbu yang tadi kubeli.
