Ibu Berpayudara Kendur Berbisik Rayuan Dalam Bahasa Jerman

Berteriak-teriak protes di sisi kupingku, karena menurutnya, seandainya saja saat itu tidak ada rencana yang sudah terbentuk, ia pasti sudah melayangkan bogem mentahnya ke rahangku. Kulepaskan kerah bajunya. Bokep viral indo “Ah.. Karena ia adalah temanku, sahabatku, orang yang kukasihi.Jay? “Entahlah..” sahutku lirih.Jay bangkit berdiri, menuju ke sudut ruangan dan mengangkat gagang telepon. “Thanks, but no thanks.”
Kami tertawa berbarengan. Namun yang kutemukan bukanlah pancaran liar dan haus yang biasa kurasakan saat-saat kami masih bersama. “Chie…” desahku, mengusap ubun-ubun kepalanya. Dari sudut mataku, kulihat gadis itu meringkuk di jok belakang. “Maaf, Ray.”
“Hanya maaf?” Gertakku sambil mengguncang kerah bajunya. Ucapan itu sangat pahit dan mengena. Sial benar. Perkenalan kami sangat singkat, namun dari tatapan mata masing-masing aku dan dia langsung menyelami arti sebuah keakraban. “Cukup segitu?” tanya Jayu lagi. Menggerakkan telunjuknya menelusuri garis-garis dadaku, membiarkanku tertawa kecil. “Ray, masih ingat kamu pernah berkata bahwa kamu hanya mau berhubungan seksual dengan gadis yang bukan perawan,” Chie tertawa kecil. Ucapan itu sangat pahit dan mengena. “Ach,” erangku. “Cukup segitu?”
Jay terdiam. “Chie, sudahlah.”
“Ray, Papa udah nggak ada.”
Kuusap belakang kepalanya, menekan tengkuknya, berusaha melegakannya.

Ibu Berpayudara Kendur Berbisik Rayuan Dalam Bahasa Jerman

Related videos