Aku tidak tahan lagi memandang keindahan ibu mertuaku telentang di depanku. Kaki ibu mertuaku dikangkangnya lebar-lebar, dan aku sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke vagina ibu mertuaku. Bokep viral Penisku dipegangi ibu mertuaku, jempolnya mengelus-elus kepala penisku dengan lembut. Kami duduk di tempat tidur, sambil beciuman aku buka pakaian ibu mertuaku. Aku dan ibu mertuaku berangkulan, berciuman dengan lembut penuh kerinduan. Buu, maafin Tomy deeh. Penisku dituntunnya masuk ke liang vaginanya yang sudah basah. Ibu boleh percaya boleh tidak, kadang-kadang
kalau Tomy lagi sama Riris, malah bayangin Ibu lho. “Huush, dasar anak nakal.., Ayo dilepas Toom.., Aduuh berantakan niih. “Bu kita pakai kamar tengah saja yaa”. Nafsu kami semakin menggelora. Rasanya lemas sekali. Gede banget rasane. Aku mulai turun naik dengan teratur, keluar masuk, keluar masuk dalam vagina yang basah dan licin. Hari-hari selanjutnya berjalan normal seperti biasanya.
