Betulbetul keras. Bokep indo viral Akumeringis merasai sentuhan kulit jarinya. Tapi belum tersentuh kepala juniorku.Sekali. Aku duduk di belakang, tempat favorit.Jendela kubuka. Jangan dimasukkan dulu Sayang, aku belumsiap. Jari tangan mulai dingin. Lama sekali iamemijati pangkal pahaku. Pijitan turun ke perut. Jangan di sini..! pintanya penuh manja.Tetapi mendadak bunyi telepon di ruang depanberdering. Iatersenyum. Juniorku tegang seperti mainananakanak yang dituip melembung. Aku langsungmemasukkan ke saku baju tanpa mencermati nomornomornya. Aku tersetrum. Aku tertipu. Dia mau pulang dulu ngeliat orangtuanya sakit katanya sih begitu, kata Wien.Setelah beberapa lama menyodoknya, Terus dong Yang.Auhh aku mau keluar ah.., Yang tolloong..! Hap. Tidak lama wanitaitu mengetuk langitlangit mobil. Aku menanti dengandebaran jantung yang membuncahbuncah. Aku hanya ditinggali handuk kecil hangat. Iamenikmati, tangannya mengocok Junior.Besar ya..? Aku tidak dapat lagimemandanginya.Kantorku sudah terlewat. katanya lagi seperti iri padaWien.Aku mengambil pakaianku. ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi kebalik ruangan ke meja depan ketika ia menerimakedatanganku.Mbak Wien.., udah ada pasien tuh, ujarnya dari ruangsebelah. Jagain sebentarya..!Ya itulah kabar gembira, karena Wien lalu mengangguk.Setelah mengunci salon, Wien kembali ke tempatku. Aku harusmemulai. Tapi mengelapdengan handuk hangat sisasisa cream pijit yang masihmenempel di tubuhku.
