Dengan tangkas kedua gunung tersebut kuraih dan mempermainkannya.“Ayo Sayang, lakukanlah apa yang kamu suka untukku..!” pintanya.Setelah itu terdengar desahan berat dari mulutnya yang sensual.Remasan kedua tanganku terhenti saat Viena mengangkat pinggulnya, lalu duduk tepat di atas senjataku yang mengeras. Kutanggalkan pakaianku satu per satu. Bokep viral Tanpa kompromi, senjataku mulai siaga. Vaginanya yang tadi meremas-remas erat senjataku kian bertambah erat genggamannya. Jantungku mulai berdegup, tapi aku tidak memperdulikannya.Pelan-pelan kuangkat gaun tidur Viena sebatas pinggang, kulepas BH-nya, terus kuraih buah dadanya yang ranum. Respon tubuhnya sedikit terkejut saat dia menggenggam sejataku.Selanjutnya sejataku yang berukuran gede diarahkan ke vaginanya. Perasanku tambah tak karuan saat melihat bibir vaginanya yang tebal.Kusentuh bagian tersebut, lalu kukuakkan belahannya. Kuperhatikan setiap sudut ruangan. Putingnya kuhisap dan kupelintir-pelintir dengan lidahku dan kadang-kadang sedikit kugigit manja.“Aaouuch.. Tanpa kompromi, senjataku mulai siaga. Benda yang kenyal tersebut kuremas-remas.“Ouuch.. Sejak kejadian itu hubunganku bertambah dekat dengan Viena.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Putingnya kuhisap dan kupelintir-pelintir dengan lidahku dan kadang-kadang sedikit kugigit manja.“Aaouuch.. Hujan yang turun setibanya aku di rumah tersebut belum juga reda, malah bertambah deras.“Tidur disini aja Bang, nampaknya hujan nggak bakalan berhenti..” tawar Viena.Karena memang aku tak dapat pulang, tawaran Viena kuterima.
