Dalam pelukanku tangisannya semakin menjadi. Tak ada ekspresi yang berubah dari wajah Sherly.Sejak tadi ekspresi yang terlihat hanyalah ekspresi kecemasan. Bokep viral indo Aku mulai melepaskan pakaianku dari sweater, kemeja, kaos dan celana panjang. Setelah beberapa saat, aku menanyakan padanya apakah ia terangsang saat itu.Mendengar pertanyaan itu, Sherly langsung mencak-mencak dan mengambek. Bagaimana mungkin ludah si Kumis dapat membasahi sepanjang jari-jarinya itu, pikirku. Sherly memejamkan matanya. Whats the problem, sir?Ia terus memandangi kami berdua secara bergantian. Matanya menatap tajam Sherly. Mata Sherly membesar dan mulutnya terbuka sedikit karena kaget.Si Tegap dan si Brewok sudah berdiri di samping kami dan mengawasi kami dengan pandangan tajam. Si Tegap meraih BH itu dan menariknya satu kali dengan keras sehingga lepas dari tubuh Sherly.Secepat kilat Sherly menutupi kedua dadanya. Lalu ia mengatakan beberapa kalimat yang sulit dipahami. Telapak tangan kami ditempelkan di tembok (cermin) di depan kami dan kaki kami direnggangkan dengan menendang telapak kaki kami agar bergeser menjauh.Si Brewok mulai memeriksa seluruh tubuhku. Karena tak mau melihat dirinya merajuk lagi, akhirnya aku menerima penjelasannya dan meminta maaf karena telah berpikiran seperti itu.Sebenarnya di dalam otak, logikaku terus berputar.