“Pernah, kan banyak tuh film-film porno di rental, mau liat apa?”
“Pinjemin dong gue jadi penasaran nih..” pintanya. Bokep viral “Boleh aja, malah harusnya gitu”. Dengan gerakan yang pelah namun pasti, tangan kiriku bergerak turun menelusuri punggung kearah bawah hingga sedikit jariku menyentuh gunung Vioni yang sebelah kiri. Kuusap pelah sebuah pintu kenikmatan yang masih segar. Selama ngobrol mataku jelalatan kesana kemari perhatiin gerak tubuh Vioni yang keluar masuk kamar gelisah karena adik-adiknya nggak ngantuk-ngantuk. Ketika kuliat aman, ganti kupindahkan tanganku dengan posisi diatas punggung Vioni. “Eeecchh, oohh, oo yes..”, strategi kujalankan. Tangan kiriku bergerak kebawah. Penisku udah masuk namananya?”. “Emang bodyku gimana sih Don, kan biasa aja”. Lumayan juga karena anak orang kaya, tubuhnya keliatan terawat. Jawabku memancing. Vioni diam saja karena dianggap nggak sengaja. “Oocchh, oocchh Don, sakit, oocchh, sakit”. Tambahnya.Begitu tombol play ditekan, tampilan pertama adalah cuplikan adegan di dalam film itu.“Kok langsung masuk Don?”, Vioni heran.