Dan aku mulai meracau…
“Jangan !”, kak Dewi menahan tubuhku. Rupanya sudah siang. Bokep viral indo Pandangan matanya kini memelas dan penuh ketakutan. Kemudian bergeser, perlahan. “Bangun…!”, suara kak Dewi kembali terdengar. Seperti kebiasaannya kalau bikin susu ia pasti hanya minta setengah gelas. Lalu aku mulai menggesek-gesekan kemaluanku kepaha kak Dewi. “Hei, kenapa melamun aja ? Kuurut perlahan, menikmati sensasi yang membuai, sambil sesekali aku menciumi celana dalam pink kak Dewi. “ng…gak minta apa-apa deh…mmm…”, sungguh tak terpikir untuk minta sesuatu pada kak Dewi, lagi pula aku sama sekali gak kepirkiran untuk membocorkan rahasianya. Mereka saling menatap dan tersenyum. Aku tak sabar lagi menunggu, sudah hampir jam sembilan. Dihempaskannya tubuhnya ke atas spring bad. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupku. Mungkin seharusnya ia tersenyum tapi aku tidak melihatnya. Aku Cemburu ! Tanpa sadar kubuka kaus yang kukenakan, lalu kulemparkan kain sarungku. Waduh aku kehabisan kata-kata. Makin lama tubuhku makin bergeser. Dengan lembut kudaratkan bibirku didagunya. Dor ! Aku maklum dengan apa yang diinginkan kak Dewi. Sambil tengkurap disamping kak Dewi, aku memindah-mindah chanel. “Enggak…!”, kataku sesaat sebelum meneguk air minum. Setelah memastikan kak Dewi pergi, aku kemudian mulai mengamati atap dan jarak
