Jari itu mencari sumber kenikmatan seorang wanita. Hari sudah sore ketika aku tiba di terminal Lebak Bulus. Bokep viral Jantungku berdegup keras.Lama sekali orang itu di toilet. Aku sedikit membuka mataku. Tidak berasa memang. Kali ini tanganku lebih berani. Ya iyalah. Besar, dan sangat kenyal. Aku meremas, memilin, mengelus tanpa henti. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. Aku kemudian berpura-pura tidur. Aku segera membuka mataku untuk menegur orang tuanya. Aha, dia mengerti. “Dereng mas, jogja ya? Soalnya beli tiketnya baru aja tadi.”Aku melihat ibu yang menyapa tadi. Berulangkali.Aha, aku merasakan jariku seperti tersedot ke dalam. OOoh, mantab.“Besar …..,” desisnya. Aku meremas, memilin, mengelus tanpa henti. Dengan susah payah. Seperti menghayati sesuatu. Bayanganku memang menjadi kenyataan. Apalagi oleh suaminya yang hanya duduk 50 cm di seberangnya. Kepalaku berdentum-dentum. Tapi ngapain naik bis ya? Aku? SEkarang aku sedikit meremasnya. Aku paling suka gelap. Item manis sih tepatnya. Kemudian menekannya. Item manis sih tepatnya.
