Akhirnya dapat ditebak. Bokep viral “Hey, kenapa lo?”
“Hhh, nggak apa-apa,” jawabku sambil berusaha berdiri dan menegak-negakkan badan. Sampai jam 5 sore, waktu karibku menelpon aku malah buat janji dengannya untuk clubbing di Zanzibar. Atau ia sekarang punya kepandaian mencopet?Tahu-tahu aku didudukkan di bangku kiri. “OK, sambungkan..!” Entah mengapa lidahku sulit diajak kompromi kalau sudah soal Felly. Ia selalu sengaja memakai baju-baju kerja yang menonjolkan keindahan tubuhnya. Felly lagi. Dan sekarang kejadian lagi. Mereka punya hati. “Silahkan duduk Den.”
Aku duduk di ruang tamu. Selalu saja kami gagal bubaran kalau kami saling bertemu. Dicemberuti oleh si Indri. Serong kiri kanan, cari di luaran. Sudah lama sebenarnya aku bosan dengannya. Tanpa perhitungan.”
Senyumku berubah kecut. Terus terang untuk berdiri pun aku sulit saat itu. Tapi rumah siapa ini? Gawat pikirku. -Mereka Salah-) luluh kalau berhadapan dengannya.Hari Senin di kantor. Omongannya yang menceritakan pengalaman dua tahun berpisah denganku tidak kudengarkan.Akhirnya acara makan siang selesai jam 14.00 dengan janji kami bertemu lagi nanti sepulangku dari kantor.
