“Saya sakit mas…”, jawabku meminta belas kasihan. Bokep viral “Jaga dia dok, usahakan dia bisa sembuh beberapa hari ini”, kata Alex. Kepalaku masih pusing, penyakitku sudah sangat menyiksa diriku, kembali aku memuntahkan sesuatu yang cair dan bau. “Tangkap kakinya!”, perintah salah satu pria. “Chelsea jaga mama ya, papa mau ke toko”, pesan Herman, suamiku, kepada Chelsea. “Saya akan siapkan obatmu lagi”, kata dokter itu yang terlihat sedikit salah tingkah. “Harum…”, kata pria itu. Tubuhku lelah, aku terbaring di kasur dengan suhu badan yang cukup tinggi. Chelsea sementara aku minta tidak masuk sekolah, sudah ijin tiga hari, aku takut Alex kembali menculiknya karena aku melanggar kesepakatan. “Iya sayang, yang rajin ya”, jawabku. Aku tahu sebentar lagi pasti ada transaksi di antara mereka, dan para wanita di dalam sini sebentar lagi diharuskan melayani pria yang berhasil membayar harga yang paling tinggi.***Lalu Alex meminta kami keluar dari sana, masing-masing diperintahkan menuju nomor kamar yang disebutkannya. “Ga perlu nangis…”, kata pria yang menindihku, “Kita kan senang-senang”, lanjutnya.
