Sampai akhirnya aku merusak suasana dengan pertanyaanku.“Stop!” serunya, membuyarkan lamunanku. Bokep viral Ia menoleh dan menatapku dengan heran. Instrumental Love Songs. Ia mendesah saat kutemukan puting buah dadanya. Ketika kuhampiri, ia tersenyum padaku. Kutekan tubuhku ke tubuhnya, hingga separuh tubuh kami bertindihan di atas sofa. Di tangannya sebuah gelas berisi lemon tea yang tinggal setengah.Saat pertama aku melihatnya, aku merasa tertarik. “Kamu bisa menikmatinya, selama kau mau,” kudengar ia berkata. “Thanks,” bisikku padanya. Tak berapa lama kemudian aku sudah duduk dalam keadaan telanjang bulat. “Tidak, wajahmu barusan, seperti anak kecil yang baru saja memecahkan kaca jendela. “Aku..,” desahku lagi. Batang kemaluanku melemas dengan sendirinya. “Ini,” ucapku seraya menyodorkan gelas di tanganku. Tapi akhirnya, dengan memejamkan mata, kugerakkan pinggulku, maju dan mundur. Namun bukannya langsung pulang, di jalan ia memintaku untuk berhenti di Dunkin’s. Fantasi tentang hari yang begitu luar biasa, saat aku kehilangan keperjakaanku di tangannya. Kurasa aku terlalu emosionil.”
“Tak apa-apa,” balasku tersenyum. Ia sudah melepas cardigan birunya. Kali ini senyumnya melebar. Kupejamkan mataku. Pinggulku bergerak dan bergerak, pori-poriku meresapi semua kenikmatan yang bisa diraihnya. Aku terlena saat bibirnya memagut bibirku. Mungkin aku sedang bermimpi, saat kudengar ia bersenandung seolah
